Osmila Primajaya (Opj) foundation adalah Lembaga Kemasyarakatan non profit yang mengkhususkan diri pada penanganan, palatihan, ketrampilan, & Peningkatan Keahlian Masyarakat berbasis pendidikan kerakyatan Secara Terpadu ( Integrated Disaster Management )

Proses PEKERJAAN LAMINASI dan UV VARNISH

Friday 23 March 2012

Pekerjaan Laminasi dan UV Varnish
Posted by Budi Tri Siswanto
From  http://www.crayonpedia.org

Pekerjaan laminasi merupakan pekerjaan purna cetak, seperti dibahas pada bab sebelumnya, laminasi diklasifikasikan dalam 2 (dua) macam bentuk cara pengerjaannya, yaitu 
(1) bentuk menutup benda kerja membentuk sudut/envelop (pouch) dan 
(2) bentuk gulungan (roll). 
Sedangkan metode pengerjaannya dengan sistem panas (thermal) dan sistem dingin (cold). 
Jenis laminating ada 2 (dua) yaitu gloss dan dob. Gloss memancarkan kesan mengkilap sedangkan dob menampilkan kesan redup/ teduh. 
Tujuan laminasi adalah agar benda cetak mempunyai kesan arstistik, kesan tersebut bisa mengkilap atau dob, selain itu juga dapat melindungi dan membuat awet benda cetak. 
Ditinjau dari hasil pengerjaannya, laminasi ada 2 (dua) jenis, yaitu laminasi yang hasilnya kaku dan laminasi yang hasilnya lentur. Laminasi kaku sering dijumpai pada usaha foto kopi yang oplagnya rendah, digunakan untuk melaminasi benda-benda berharga, misalnya ijasah, sertifikat, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk laminasi lentur banyak digunakan untuk pekerjaan massal atau beroplag besar, misalnya etiket, dos roti, leaflet, poster, undangan, dll.
1. Laminasi dengan sistem panas (thermal) 

Laminasi dengan sistem panas (thermal) untuk menempelkan plastik pada benda kerja terdapat 2 (dua) metode, yaitu (1) plastik yang sudah mengandung lem, dan (2) plastik yang belum mengandung lem. Plastik yang sudah mengandung lem cara penempelannya pada benda kerja dengan menggunakan pemanas atau heater, pada umumnya suhu kerja di arahkan pada suhu 100oC walaupun ada beberapa jenis plastik yang membutuhkan panas diatas suhu 100oC. Penyetelan suhu ini jangan lebih dari 120oC, karena dapat memperpendek umur rol karet silikon, sedangkan plastik yang belum mengandung lem, cara penempelannya selain dengan pemanas juga memakai solvent (cairan kimia) sebagai media untuk merekatkan plastik dengan benda kerjanya. Metode yang menggunakan cairan kimia ini, jarang ditemui di Indonesia. Selain kurang ramah lingkungan menimbulkan bau yang cukup menyengat.
1.1. Struktur mesin dan prinsip kerjanya
Persyaratan teknis yang sebaiknya dipenuhi agar ketahanan dan produktivitas mesin tercapai, antara lain:
(a) suhu ruangan 15oC sampai 40oC,
(b) ruangan bebas debu,
(c) kelembaban udara -20 sampai 80 %,
(d) sirkulasi udara ruangan harus baik, dan
(e) landasan/lantai kerja datar dan kokoh. Mesin laminasi ini membutuhkan power listrik 220 VAC 1 phasa 8 Ampere.
Penyetelan mesin meliputi :
a. Pemasangan rol plastik
1. Masukkan roll plastik dan perhatikan sisi coating lem harus menghadap ke bawah.
2. Kencangkan penjepit core
3. Stel kekencangan rem dengan memutar penyetel.
4. Pasang Pisau perforator jaraknya 1mm dari penggir plastik.
5. Pasang pisau perforasi apabila diperlukan.
6. Pasang plastik ke panyanggah.
b. Pemasangan rol plastik ke mesin.
1. Masukkan plastik sesuai arah yang ditunjukkan pada gambar A.
2. Apabila pada kertas tipis hasilnya terlalu melengkung dapat juga arah plastik mengikuti arah yang ditunjukkan gambar B.
c. Pemasangan kertas
1. Naikkan selembar kertas yang akan delaminating ke atas conveyor. Geser samping pinggir register OS dan kemudian geser register GS sampai mendekati pinggir kertas (sisakan jarak 2 mm).
2. Geser register untuk menyesuaikan lebar kertas dengan plastik.
d. Penyetelan tekanan rol press heater
1. Tekan gagang penekan sebelah kiri dengan tangan kiri dan putar baut sampai menekan rol heater menyentuh rol bawah, kemudian lakukan hal yang sama pada gagang penekan sebelah kanan.
2. Tambah putaran baut apabila diperlukan.
3. Apabila kertas jalannya miring maka tekanan rol ini tidak seimbang dan kurangi tekanan rol sebelah kiri atau kanan sampai kertas jalannya lurus.
e. Penyetelan tekanan rol press puller
1. Tekanan rol puller distel dengan menurunkan gagang penekan rol puller
f. Penyetelan suhu rol heater
1. Seperti telah dijelaskan dimuka suhu kerja distel 100oC, walaupun kadang-kadang dijumpai plastik yang membutuhkan panas lebih.
Jangan menyetel suhu lebih 120oC, karena dapat memperpendek umur rol karet silikon.
2. Untuk mengubah suhu buka tutup panel digital, tekan tombol atas atau bawah untuk menaikkan atau menurunkan angka digital.
3. Tekan tombol run. Dalam keadaan stop heater tidak dapat dipanaskan. Putar potensio ke posisi nol (mesin kondisi tidak jalan).
g. Penyetelan speed mesin
1. Kecepatan mesin diatur oleh potensio meter di control panel.
2. Pada kondisi tertentu diperlukan pengaturan suhu dan kecepatan mesin yang berimbang terutama sewaktu mesin dipakai untuk mengerjakan bahan-bahan kertas yang tebal.
h. Penyetelan pisau perforator
1. Pisau perforator digunakan untuk memisahkan hasil laminating.
Pasang posisinya +/- 2 mm dari pinggir plastik.
2. Tambahkan bandul apabila pemutusan plastiknya agak susah.
3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.
i. Penyetelan pisau slitter
1. Pisau slitter hanya digunakan apabila plastik lebih lebar dari kertas.
2. Putar excentic untuk mengatur kedalaman pisau potong dan selalu menyetel kedalaman pisau hanya memotong dua sampai tiga lapis plastik saja.
3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan selalu pasang tutup plastik pengaman karena dapat melukai anggota tubuh dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.
j. Penggantian rol karet heater
1. Melepaskan rol karet
- Matikan power mesin dan cabut kabel power dari stecker PLN.
- Buka cover mesin kiri dan kanan.
- Lepaskan kabel listrik dari lampu IR (heater) kiri dan kanan.
- Lepaskan pengunci lampu IR dan keluarkan lampu IR dari rol karet.
- Lepaskan holder bearing sebelah control panel (tidak perlu melepaskan holder bearing yang ada di sebelah gigi) dan kemudian tarik rol karet ke arah control panel, angkat rol karet dan miringkan kearah gigi dan keluarkan rol karetnya.
2. Memasang rol karet
- Masukkan rol karet baru dengan memiringkan rol dan masukkan ke lubang yang ada di sebelah control panal dan kemudian geser
ke kanan untuk pasang ujung rolnya ke bearing.
- Pasang kembali holder bearing sebelah control panel.
- Masukkan kembali lampu IR dan pasang penguncinya.
- Pasang kembali kabel lampu IR kiri dan kanan.
- Tekan rol karet dengan rol bawah stel tekanan press di belakang mesin dan check sensor panas dan pastikan sensor menempel ke as rol sensor tidak akan bekerja dengan baik apabila tidak menempel/ kendor dan dapat menyebabkan over heating dan merusak rol karet.
2. Proses Laminasi dengan sistem dingin (cold)
Laminasi dengan sistem dingin (cold) untuk menempelkan plastik pada benda kerja dengan menggunakan lem dengan basis air, untuk mencairkan lem sesuai dengan kelekatan yang diinginkan menggunakan air untuk mencampur. Laminasi sistem dingin ini tergolong ramah lingkungan, karena tidak beracun, tidak berbau dan tidak menyebabkan polusi bagi lingkungan. Mesin laminasi ini dapat digunakan untuk melapisi benda kerja secara utuh dan melapisi benda kerja yang sebagian modelnya ada yang berlubang/ jendela (window), misalnya dos roti yang bagian tengahnya transparan yang berfungsi untuk dapat melihat benda yang ada dalam dos tersebut.
Mesin laminasi model SRFM 720 seperti terlihat pada gambar 8.2 digunakan untuk melaminasi secara utuh benda kerja atau tidak berwindow.
Mesin ini memakai kecepatan awal yang dimasukkan yang diatur pembalik pada motor, mempunyai celah film, otomatis berhenti ketika kertasnya habis, menggulung ulang/kembali dan cepat dalam pemindahan, dll.
2.2. Perawatan dan Pemeliharaan
Ketika mesin selesai bekerja, cuci setiap permukaan penggulung, tangki lem dan pipa yang berada didalam dengan menggunakan air. Jika lem pada penggulung kering, lem tidak dapat dibersihkan dengan air, anda harus membersihkan penggulung dengan alkohol mutlak. Jangan gunakan alat-alat apapun yang berbentuk tajam untuk menggesek/menggarut permukaan gulungan, hindari permukaan penggulung ini rusak. Setelah mesin berhenti, pisahkan penggulung, hindari penggulung agar tidak rusak. Tabung bantalan penggulung gulungan ulang seharusnya dilumuri dengan minyak mesin 20# dengan menggunakan tangan. Agar tahan lembab, hindari mesin ini agar tidak berkarat.
3. Proses Melakukan Pekerjaan UV Varnish
Hasil UV Varnish dengan laminasi gloss sepintas terlihat sama.
Tetapi jika dicermati akan ada perbedaan, terutama pada ketebalan lapisan. Pada laminasi lebih tebal lapisannya, karena menggunakan plastik untuk melapisi cetakan, bila cetakan dilipat tajam cetakan tidak mudah rusak karena terlindungi oleh laminasi tersebut. Sedang hasil UV varnish ketebalan lapisan lebih tipis karena menggunakan bahan kimia dan penyinaran ultra-violet untuk melapisi cetakan, bila cetakan dilipat tajam cetakan lebih mudah sobek dibanding laminasi gloss.
Untuk membedakan apakah itu pekerjaan laminasi atau UV varnish, dapat menggunakan benda tajam (jarum, cutter, atau benda tajam lainnya) dengan menggoreskan pada cetakan. Jika lapisan mudah terluka, berarti itu hasil dari UV varnish, sedangkan laminasi gloss lebih tahan gores karena ada lapisan plastiknya. Fungsi dari UV varnish dan laminasi gloss sama, yaitu untuk menimbulkan kesan artistik atau mewah pada cetakan, melindungi cetakan dari polusi, basah, dan kepudaran warna.
Faktor yang sering dijadikan pertimbangan konsumen memilih cetakan di laminasi atau di UV varnish adalah biaya. Dengan kualitas penampilan yang relatif sama UV varnish biayanya lebih murah dibanding dengan laminasi gloss.
3.1. Keunggulan Cetak UV
Dalam cetak UV, tinta khusus dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menerima radiasi UV, yang berfungsi mengeraskan permukaan dan mematangkan lapisan coating diatas material cetak (kertas dan plastik). Ada 3 (tiga) keunggulan dari cetak UV, antara lain :
1. Printability
Hasil dari cetak UV sangat mencengangkan secara visual yang mempunyai tingkat kilap yang sangat tinggi, atau lapisan coating yang dull (redup) tergantung jenis coating yang dipakai; warna cetak lebih kuat dan kontras yang menonjolkan detil gambar, bahkan mampu dilakukan pada kertas uncoated.
2. Runnability
Yang paling terpenting buat perusahaan percetakan sendiri adalah cepatnya proses percetakan – turnaround – anda bisa langsung melakukan cetak kedua di sisi kedua tanpa harus menunggu, kemudian proses pemotongan, pelipatan dan pengiriman ke pelanggan dalam satu tarikan pekerjaan – tanpa ada waktu jeda yang berarti, ini disebabkan oleh cepatnya proses pengeringan.
3. Kualitas Premium
Hasil akhir produk sendiri sangat bagus sebab material cetak tahan air dan tidak berbekas walau dipegang tangan yang yang lembab. Dengan memiliki cetak UV banyak perusahaan merasa mereka mempunyai suatu keunggulan usaha, sebab mereka dapat memposisikan sebagai percetakan papan atas, dimana pesaing tidak dapat melakukan apa yang mereka bisa tawarkan ke pelanggan.
Jenis pekerjaan yang dilakukan dengan cetak UV umumnya adalah pekerjaan cetak multicolor seperti annual reports, brosur, material marketing, poster display dari perusahaan ditoko-toko retail. Untuk mengurangi biaya waktu dan pengulangan pekerjaan, perlu anda tetapkan standarisasi material dan semakin sedikit jumlah material juga lebih efisien dari biaya. Misalnya untuk material plastik tetapkan standar tingkat dyne yang tertentu dan tinggi untuk memastikan tidak adanya masalah tidak melekatnya tinta atau coating diatas plastik, apalagi bila anda mempunyai cetak UV hybrid yang sering gonta-ganti dari konvensional ke UV. Pastikan pula menguji setiap material yang diterima dari supplier tingkat dyne dan adhesi tinta.
Dengan kepastian material diatas, anda dapat dengan yakin dan memaksimalkan kelebihan cetak UV dari sisi turnaround. Karena bila material yang jelek digunakan akan menyebabkan anda tidak bisa memanfaatkan ketepatan perencanaan produksi.

No comments:

Post a Comment

 

Most Reading