Posted by Budi Tri Siswanto
From http://www.crayonpedia.org
Pekerjaan laminasi merupakan pekerjaan purna cetak, seperti dibahas
pada bab sebelumnya, laminasi diklasifikasikan dalam 2 (dua) macam
bentuk cara pengerjaannya, yaitu
(1) bentuk menutup benda kerja
membentuk sudut/envelop (pouch) dan
(2) bentuk gulungan
(roll).
Sedangkan metode pengerjaannya dengan sistem panas (thermal)
dan sistem dingin (cold).
Jenis laminating ada 2 (dua) yaitu gloss dan
dob. Gloss memancarkan kesan mengkilap sedangkan dob menampilkan kesan
redup/ teduh.
Tujuan laminasi adalah agar benda cetak mempunyai kesan
arstistik, kesan tersebut bisa mengkilap atau dob, selain itu juga dapat
melindungi dan membuat awet benda cetak.
Ditinjau dari hasil
pengerjaannya, laminasi ada 2 (dua) jenis, yaitu laminasi yang hasilnya
kaku dan laminasi yang hasilnya lentur. Laminasi kaku sering
dijumpai pada usaha foto kopi yang oplagnya rendah, digunakan untuk
melaminasi benda-benda berharga, misalnya ijasah, sertifikat, dan lain
sebagainya. Sedangkan untuk laminasi lentur banyak digunakan untuk
pekerjaan massal atau beroplag besar, misalnya etiket, dos roti,
leaflet, poster, undangan, dll.
1. Laminasi dengan sistem panas (thermal)
Laminasi dengan sistem panas (thermal) untuk menempelkan plastik
pada benda kerja terdapat 2 (dua) metode, yaitu (1) plastik yang sudah
mengandung lem, dan (2) plastik yang belum mengandung lem. Plastik yang
sudah mengandung lem cara penempelannya pada benda kerja dengan
menggunakan pemanas atau heater, pada umumnya suhu kerja di arahkan pada
suhu 100oC walaupun ada beberapa jenis plastik yang membutuhkan panas
diatas suhu 100oC. Penyetelan suhu ini jangan lebih dari 120oC, karena
dapat memperpendek umur rol karet silikon, sedangkan plastik yang belum
mengandung lem, cara penempelannya selain dengan pemanas juga memakai
solvent (cairan kimia) sebagai media untuk merekatkan plastik
dengan benda kerjanya. Metode yang menggunakan cairan kimia ini, jarang
ditemui di Indonesia. Selain kurang ramah lingkungan menimbulkan bau
yang cukup menyengat.
1.1. Struktur mesin dan prinsip kerjanya
Persyaratan teknis yang sebaiknya dipenuhi agar ketahanan dan produktivitas mesin tercapai, antara lain:
(a) suhu ruangan 15oC sampai 40oC,
(b) ruangan bebas debu,
(b) ruangan bebas debu,
(c) kelembaban udara -20 sampai 80 %,
(d) sirkulasi udara ruangan harus baik, dan
(e) landasan/lantai kerja datar dan kokoh. Mesin laminasi ini membutuhkan power listrik 220 VAC 1 phasa 8 Ampere.
Penyetelan mesin meliputi :
a. Pemasangan rol plastik
1. Masukkan roll plastik dan perhatikan sisi coating lem harus menghadap ke bawah.
2. Kencangkan penjepit core
3. Stel kekencangan rem dengan memutar penyetel.
4. Pasang Pisau perforator jaraknya 1mm dari penggir plastik.
5. Pasang pisau perforasi apabila diperlukan.
6. Pasang plastik ke panyanggah.
b. Pemasangan rol plastik ke mesin.
1. Masukkan plastik sesuai arah yang ditunjukkan pada gambar A.
2. Apabila pada kertas tipis hasilnya terlalu melengkung dapat juga arah plastik mengikuti arah yang ditunjukkan gambar B.
c. Pemasangan kertas
1.
Naikkan selembar kertas yang akan delaminating ke atas conveyor. Geser
samping pinggir register OS dan kemudian geser register GS sampai
mendekati pinggir kertas (sisakan jarak 2 mm).
2. Geser register untuk menyesuaikan lebar kertas dengan plastik.
d. Penyetelan tekanan rol press heater
1.
Tekan gagang penekan sebelah kiri dengan tangan kiri dan putar baut
sampai menekan rol heater menyentuh rol bawah, kemudian lakukan hal yang
sama pada gagang penekan sebelah kanan.
2. Tambah putaran baut apabila diperlukan.
3.
Apabila kertas jalannya miring maka tekanan rol ini tidak seimbang dan
kurangi tekanan rol sebelah kiri atau kanan sampai kertas jalannya
lurus.
e. Penyetelan tekanan rol press puller
1. Tekanan rol puller distel dengan menurunkan gagang penekan rol puller
f. Penyetelan suhu rol heater
1.
Seperti telah dijelaskan dimuka suhu kerja distel 100oC,
walaupun kadang-kadang dijumpai plastik yang membutuhkan panas lebih.
Jangan menyetel suhu lebih 120oC, karena dapat memperpendek umur rol karet silikon.
2. Untuk mengubah suhu buka tutup panel digital, tekan tombol atas atau bawah untuk menaikkan atau menurunkan angka digital.
3. Tekan tombol run. Dalam keadaan stop heater tidak dapat dipanaskan. Putar potensio ke posisi nol (mesin kondisi tidak jalan).
g. Penyetelan speed mesin
1. Kecepatan mesin diatur oleh potensio meter di control panel.
2.
Pada kondisi tertentu diperlukan pengaturan suhu dan kecepatan mesin
yang berimbang terutama sewaktu mesin dipakai untuk mengerjakan
bahan-bahan kertas yang tebal.
h. Penyetelan pisau perforator
1. Pisau perforator digunakan untuk memisahkan hasil laminating.
Pasang posisinya +/- 2 mm dari pinggir plastik.
2. Tambahkan bandul apabila pemutusan plastiknya agak susah.
3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.
i. Penyetelan pisau slitter
1. Pisau slitter hanya digunakan apabila plastik lebih lebar dari kertas.
2.
Putar excentic untuk mengatur kedalaman pisau potong dan selalu
menyetel kedalaman pisau hanya memotong dua sampai tiga lapis plastik
saja.
3. Angkat pisau sampai terkunci apabila tidak dipakai
dan selalu pasang tutup plastik pengaman karena dapat melukai
anggota tubuh dan untuk menurunkan kembali tarik tombol plastik.
j. Penggantian rol karet heater
1. Melepaskan rol karet
- Matikan power mesin dan cabut kabel power dari stecker PLN.
- Buka cover mesin kiri dan kanan.
- Lepaskan kabel listrik dari lampu IR (heater) kiri dan kanan.
- Lepaskan pengunci lampu IR dan keluarkan lampu IR dari rol karet.
-
Lepaskan holder bearing sebelah control panel (tidak perlu melepaskan
holder bearing yang ada di sebelah gigi) dan kemudian tarik rol karet ke
arah control panel, angkat rol karet dan miringkan kearah gigi dan
keluarkan rol karetnya.
2. Memasang rol karet
- Masukkan rol karet baru dengan memiringkan rol dan masukkan ke lubang yang ada di sebelah control panal dan kemudian geser
ke kanan untuk pasang ujung rolnya ke bearing.
- Pasang kembali holder bearing sebelah control panel.
- Masukkan kembali lampu IR dan pasang penguncinya.
- Pasang kembali kabel lampu IR kiri dan kanan.
-
Tekan rol karet dengan rol bawah stel tekanan press di belakang mesin
dan check sensor panas dan pastikan sensor menempel ke as rol sensor
tidak akan bekerja dengan baik apabila tidak menempel/ kendor dan dapat
menyebabkan over heating dan merusak rol karet.
2. Proses Laminasi dengan sistem dingin (cold)
Laminasi
dengan sistem dingin (cold) untuk menempelkan plastik pada benda kerja
dengan menggunakan lem dengan basis air, untuk mencairkan lem sesuai
dengan kelekatan yang diinginkan menggunakan air untuk mencampur.
Laminasi sistem dingin ini tergolong ramah lingkungan, karena tidak
beracun, tidak berbau dan tidak menyebabkan polusi bagi lingkungan.
Mesin laminasi ini dapat digunakan untuk melapisi benda kerja secara
utuh dan melapisi benda kerja yang sebagian modelnya ada yang berlubang/
jendela (window), misalnya dos roti yang bagian tengahnya transparan
yang berfungsi untuk dapat melihat benda yang ada dalam dos tersebut.
Mesin
laminasi model SRFM 720 seperti terlihat pada gambar 8.2 digunakan
untuk melaminasi secara utuh benda kerja atau tidak berwindow.
Mesin
ini memakai kecepatan awal yang dimasukkan yang diatur pembalik pada
motor, mempunyai celah film, otomatis berhenti ketika kertasnya habis,
menggulung ulang/kembali dan cepat dalam pemindahan, dll.
2.2. Perawatan dan Pemeliharaan
Ketika
mesin selesai bekerja, cuci setiap permukaan penggulung, tangki lem dan
pipa yang berada didalam dengan menggunakan air. Jika lem pada
penggulung kering, lem tidak dapat dibersihkan dengan air, anda harus
membersihkan penggulung dengan alkohol mutlak. Jangan gunakan alat-alat
apapun yang berbentuk tajam untuk menggesek/menggarut permukaan
gulungan, hindari permukaan penggulung ini rusak. Setelah mesin
berhenti, pisahkan penggulung, hindari penggulung agar tidak rusak.
Tabung bantalan penggulung gulungan ulang seharusnya dilumuri dengan
minyak mesin 20# dengan menggunakan tangan. Agar tahan lembab, hindari
mesin ini agar tidak berkarat.
3. Proses Melakukan Pekerjaan UV Varnish
Hasil UV Varnish dengan laminasi gloss sepintas terlihat sama.
Tetapi
jika dicermati akan ada perbedaan, terutama pada ketebalan lapisan.
Pada laminasi lebih tebal lapisannya, karena menggunakan plastik untuk
melapisi cetakan, bila cetakan dilipat tajam cetakan tidak mudah rusak
karena terlindungi oleh laminasi tersebut. Sedang hasil UV varnish
ketebalan lapisan lebih tipis karena menggunakan bahan kimia dan
penyinaran ultra-violet untuk melapisi cetakan, bila cetakan
dilipat tajam cetakan lebih mudah sobek dibanding laminasi gloss.
Untuk
membedakan apakah itu pekerjaan laminasi atau UV varnish, dapat
menggunakan benda tajam (jarum, cutter, atau benda tajam lainnya) dengan
menggoreskan pada cetakan. Jika lapisan mudah terluka, berarti itu
hasil dari UV varnish, sedangkan laminasi gloss lebih tahan gores karena
ada lapisan plastiknya. Fungsi dari UV varnish dan laminasi gloss sama,
yaitu untuk menimbulkan kesan artistik atau mewah pada cetakan,
melindungi cetakan dari polusi, basah, dan kepudaran warna.
Faktor
yang sering dijadikan pertimbangan konsumen memilih cetakan di laminasi
atau di UV varnish adalah biaya. Dengan kualitas penampilan yang
relatif sama UV varnish biayanya lebih murah dibanding dengan laminasi
gloss.
3.1. Keunggulan Cetak UV
Dalam cetak UV,
tinta khusus dibuat sedemikian rupa sehingga mampu menerima radiasi UV,
yang berfungsi mengeraskan permukaan dan mematangkan lapisan coating
diatas material cetak (kertas dan plastik). Ada 3 (tiga) keunggulan dari
cetak UV, antara lain :
1. Printability
Hasil dari
cetak UV sangat mencengangkan secara visual yang mempunyai tingkat kilap
yang sangat tinggi, atau lapisan coating yang dull (redup) tergantung
jenis coating yang dipakai; warna cetak lebih kuat dan kontras yang
menonjolkan detil gambar, bahkan mampu dilakukan pada kertas uncoated.
2. Runnability
Yang
paling terpenting buat perusahaan percetakan sendiri adalah cepatnya
proses percetakan – turnaround – anda bisa langsung melakukan cetak
kedua di sisi kedua tanpa harus menunggu, kemudian proses pemotongan,
pelipatan dan pengiriman ke pelanggan dalam satu tarikan pekerjaan –
tanpa ada waktu jeda yang berarti, ini disebabkan oleh cepatnya proses
pengeringan.
3. Kualitas Premium
Hasil akhir produk
sendiri sangat bagus sebab material cetak tahan air dan tidak berbekas
walau dipegang tangan yang yang lembab. Dengan memiliki cetak UV banyak
perusahaan merasa mereka mempunyai suatu keunggulan usaha, sebab mereka
dapat memposisikan sebagai percetakan papan atas, dimana pesaing tidak
dapat melakukan apa yang mereka bisa tawarkan ke pelanggan.
Jenis
pekerjaan yang dilakukan dengan cetak UV umumnya adalah pekerjaan cetak
multicolor seperti annual reports, brosur, material marketing, poster
display dari perusahaan ditoko-toko retail. Untuk mengurangi biaya waktu
dan pengulangan pekerjaan, perlu anda tetapkan standarisasi material
dan semakin sedikit jumlah material juga lebih efisien dari biaya.
Misalnya untuk material plastik tetapkan standar tingkat dyne yang
tertentu dan tinggi untuk memastikan tidak adanya masalah tidak
melekatnya tinta atau coating diatas plastik, apalagi bila anda
mempunyai cetak UV hybrid yang sering gonta-ganti dari konvensional ke
UV. Pastikan pula menguji setiap material yang diterima dari supplier
tingkat dyne dan adhesi tinta.
Dengan kepastian material
diatas, anda dapat dengan yakin dan memaksimalkan kelebihan cetak UV
dari sisi turnaround. Karena bila material yang jelek digunakan akan
menyebabkan anda tidak bisa memanfaatkan ketepatan perencanaan produksi.
No comments:
Post a Comment